tulisanbucin

by : tulisanbucin

Di ruangan bernuansa putih seorang pria paruh baya dengan jas putih kebanggaanya sedang menunggu seseorang, sembari bermain-main dengan kucing peliharaannya.

Read more...

by : tulisanbucin

Nathan dan Kaina sedang berkeliling di daerah apartemen Kaina. Meskipun jauh dengan perkotaan namun lingkungan tempat tinggal Kaina cukup padat penduduk.

Read more...

by : tulisanbucin

Kaina langsung merebahkan diri sesampainya di apartemen. Ia merasa seminggu ini cukup melelahkan untuknya. Namun mengingat minggu depan sudah mulai ujian, ia memutuskan untuk membaca beberapa catatan di papan tulis yang sempat ia foto.

Read more...

by : tulisanbucin

Aksa membawa Kaina ke sebuah ladang ilalang yang sangat luas. Bahkan jalan setapak yang membelah ladang ilalang tersebut sudah tidak terlihat karena lebat dan tingginya ilalang yang tumbuh subur.

Read more...

by : tulisanbucin

Kaina membuka pintu apartemennya dan melihat Aksa tengah berdiri dengan membawa sebuah paperbag.

Read more...

by : tulisanbucin

Setelah mendapatkan pesan mencurigakan dari Kaina, Nathan langsung bergegas pergi untuk menemuni Kaina. Berbekal mencari motor kesana kemari, akhirnya ia mendapatkan pinjaman dari teman sekolahnya. Jika naik bus kemungkinan akan sangat lama sampai ke apartemen Kaina. Mengendarai motor adalah pilihan yang paling tepat.

Read more...

by : tulisanbucin

Orang misterius itu langsung menggendong Kaina dan memasukkannya ke dalam mobil. Kaina berusaha memberontak namun dengan cepat orang misterius itu memasangkan sabuk pengaman padanya.

Read more...

by : tulisanbucin

Tak ada balasan dari Nathan maupun Aksa. Kaina yang merasa tidak memiliki tempat untuk bersembunyi memilih untuk keluar dari apartemennya. Satu tempat yang terpikirkan olehnya, yaitu di dalam basement gedung apartemennya. Dahulu Kaina pernah kesana untuk menyimpan beberapa barangnya. Di dalam basement hanya terdapat beberapa loker yang disediakan untuk penghuni disana. Jadi hanya penghuni apartemen saja yang bisa memasukinya.

Read more...

by : tulisanbucin

Rasa ketakutanku saat itu membuatku melupakan sesuatu yang sangat penting.

Suara..

Inilah yang menjadi alasanku masih meragukan Juan. Karena aku sendiri tidak mengingat dengan jelas suara orang misterius itu. Saat itu aku di landa kecemasan dan ketakutan yang membuatku sangat kalut sehingga melupakan memori penting itu. Padahal suara orang misterius itu dapat menjadi bukti saat aku ingin mencari keberadaan orang tersebut.

Read more...

by : tulisanbucin

Satu hal yang benar benar aku sadari ketika Juan meninggalkanku empat hari ini, tidak ada lagi pesan teror yang datang padaku. Entah ini hanya suatu kebetulan atau bukan, namun empat hari ini benar benar terasa damai bagiku. Aku tidak merasakan ketakutan lagi selama empat hari ini.

Read more...