Jalan-jalan bersama Nathan
by : tulisanbucin
Nathan dan Kaina sedang berkeliling di daerah apartemen Kaina. Meskipun jauh dengan perkotaan namun lingkungan tempat tinggal Kaina cukup padat penduduk.
Hanya berjalan di taman kota yang cukup luas sudah membuat Kaina senang. Memang yang ia butuhkan saat ini adalah pergi keluar dan menikmati pemandangan alam, agar tidak suntuk dengan pikiran tentang beban kehidupan.
“mana sih Nat kafe nya?”
“situ didepan deket lagi”
“kamu nemu aja”
“kemaren ga sengaja lewat”
Setelah sampai di kafe, Nathan menyuruh Kaina untuk memilih tempat duduk sembari ia mulai memesan.
“ini pesanannya nyonya” canda Nathan sembari meletakkan nampan berisi pesanannya didepan Kaina.
“makasih” balas Kaina sambil tertawa membalas gurauan Nathan.
“bentar” sela Nathan saat Kaina hendak meminum minumannya.
“kenapa?”
“di foto dulu” balas Nathan sembari mengeluarkan kamera yang selalu ia bawa.
Kaina dengan pasrah menaruh kembali minumannya, padahal ia sudah sangat kehausan.
“nah udah boleh minum” ucap Nathan sembari menyodorkan minuman Kaina dihadapan gadis itu.
“makasih”
Mereka hanya berbincang santai sambil menikmati suasana langit yang cerah dari balik jendela kaca kafe.
“oh iya Na”
“hmm?”
“pinjam ponsel lo”
“buat apa?”
“gue cuma mau baca chat dari orang yang neror lo”
“kemaren kamu pinjam ponsel aku belum liat?”
“belum, cuma gue lacak nomer ponselnya tapi ga ke daftar dimana-mana, gue lacak IP addressnya juga ga terdeteksi sama sekali. Orang itu bener-bener pinter”
Kaina menyerahkan ponselnya yang memang sedari tadi hanya berada didalam tasnya.
Nathan dengan pelan-pelan dan teliti mulai membaca riwayat percakapan antara Kaina dengan orang misterius itu.
“anjir, gila” hampir saja Nathan membanting ponsel Kaina namun segera ditahan oleh Kaina.
“ini kalo lapor polisi udah bisa deh Na buat barang bukti”
“tapi polisi pasti bakal ngira ini chat iseng karena bener-bener bukti cuma di kotak musik dan kita tetep gatau siapa yg naruh jadi bakal kurang bukti Nat”
“Na tetep tenang ya, ada gue disisi lo”
“makasih Nat”
Akhirnya jalan-jalan mereka berdua berakhir dengan Kaina yang mengantarkan Nathan ke tempat pemberhentian bus.