Debu pada ponsel

by : tulisanbucin

Kaina langsung merebahkan diri sesampainya di apartemen. Ia merasa seminggu ini cukup melelahkan untuknya. Namun mengingat minggu depan sudah mulai ujian, ia memutuskan untuk membaca beberapa catatan di papan tulis yang sempat ia foto.

Namun saat membuka galeri ia menemukan sebuah foto terbaru. Foto yang menampilkan ia sedang berada di kafe tadi.

“Nathan ih suka foto sembarangan” gumam Kaina dan ia juga tidak mempermasalahkannya lagi karena selama di kafe tadi, Nathan memang sempat meminjam ponselnya untuk membaca chat yang selalu dikirimkan oleh orang misterius itu.

Ting

Kaina yang awalnya sedang rebahan diatas sofa segera memposisikan dirinya untuk duduk.

Mulutnya seakan dibungkam setelah membuka pesan yang masuk ke ponselnya.

Orang misterius itu mengiriminya pesan berupa foto saat dirinya sedang berada di kafe bersama Nathan. Foto yang sama seperti yang ada di galerinya.

Foto itu diambil dari jarak dekat seperti seakan akan Nathan lah yang memotretnya.

Ponsel yang tadi digenggamnya ia letakkan diatas meja. Berusaha menjauhkan diri dari ponsel tersebut.

Nathan memang memiliki hobi pada bidang fotografi, namun ia lebih suka mengambil gambar menggunakan kameranya.

Mengapa ia harus repot menggunakan ponsel Kaina jika ia sendiri membawa kamera?

“untuk apa aku mengiriminya foto diriku, bukankah itu malah akan membuatnya semakin dengan senang hati untuk mendekatiku” lirih Kaina.

Kaina yakin ia tidak mengirimkan pesan apapun pada orang misterius itu, begitu juga dengan Nathan.

Kaina memukul kepalanya dan menertawai kebodohannya sendiri. Kaina akhirnya tersadar dan mulai paham dengan situasinya saat ini.

Ternyata selama ini tidak hanya alat musik itu yang digunakan untuk memantaunya, tetapi ponselnya juga. Ponsel yang selalu dibawa Kaina ini otomatis menjadi perantara paling mudah bagi orang misterius itu dalam melancarkan aksinya memantau keseharian Kaina.

Kaina tidak menyadari jika selama ini ponselnya lah yang menjadi marabahaya untuknya.