Salah masuk

by : tulisanbucin

Juan masih menunggu Kaina menyelesaiakan kegiatannya menulis catatan. Padahal Kaina sudah melakukannya selama mungkin agar Juan tidak menunggunya, karena ia tahu Juan sangat mudah bosan. Kaina bahkan menyuruhkan untuk bermain basket terlebih dahulu daripada menunggunya dikelas dan langsung di tolak oleh Juan. Namun Juan malah berdalih ingin menemani Kaina saja karena selama beberapa hari ini ia tidak bisa menghabiskan waktu dengan Kaina. Meskipun Kaina tidak diantar jemput lagi oleh Juan, namun mereka merupakan teman sekelas dan juga teman sebangku. Jadi bisa dipastikan Juan akan selalu bertemu Kaina di sekolah.

Di parkiran sekolah Kaina tak kunjung naik keatas motor Juan, membuat Juan merasa bahwa Kaina memang sengaja mengulur waktu.

“lo kenapa sih Na?”

“Juan kamu beneran gamau jawab pertanyaan aku?”

“kan udah gue jawab”

“tapi..”

“lo lupa mungkin Na”

“nggak mungkin”

“mungkinlah buktinya gue inget, udah ayo naik”

Juan segera menarik tangan Kaina agar menaiki jok belakangnya, membuat Kaina pasrah dan naik diboncengan Juan.


Juan mencekal tangan Kaina tiba tiba saat gadis itu mulai memasukkan password apartemennya.

“kenapa?” tanya Kaina.

“apartemen lo nomor 7 Na” ucapnya ketika melihat Kaina malah memasukkan password apartemen tetangga depannya, apartemen nomor 6.

Sebenarnya Juan sudah merasa aneh dari awal, mengapa gadis itu malah berbelok ke apartemen depannya bukan ke apartemennya sendiri.

“oh iya salah” balas Kaina gugup.

Kaina memang tidak menceritakan pada siapapun perihal ia tinggal di apartemen Aksa, termasuk Juan.

Juan menatap Kaina yang masih fokus memasukkan password pada pintu apartemennya, ia merasa ada yang aneh dari diri Kaina.

“lo ga ngapa ngapainkan sama tetangga lo selama gue gaada?” ucapnya sembari mengekori Kaina masuk ke dalam.

“nggak Juan, aku nggak ngapa ngapain kamu ini mikirin apa sih”

“kok tiba tiba banget salah masukin password ke apartemen orang”

“aku lagi ga fokus tadi, udah gausah mikir yang aneh aneh ya gaada apa apa kok”

“okay, gue percaya” ucap Juan final.

Juan langsung merebahkan dirinya di karpet ruang tengah Kaina dengan salah satu tangannya yang menutupi matanya, sepertinya ia akan mencoba tidur. Kaina ikut duduk disebelahnya sembari mengeluarkan beberapa buku catatan dari dalam tasnya dan memasukkannya ke dalam tas Juan. Juan banyak ketinggalan pelajaran beberapa hari ini jadi Kaina meminjamkan buku catatannya untuk Juan.

“Na..” panggil Juan yang masih memejamkan matanya.

“iya?”

“gue laper”

aku pesenin makan ya, mau apa?”

“tumben pesen biasanya lo nawarin buat masak” ucap Juan yang langsung terbangun dari tidur palsunya.

“iya aku gaada bahan makanan, belum belanja”

“tumben? Biasanya lo kan selalu siap sedia Na”

“iya akhir akhir ini part rime aku lagi sering lembur” ucap Kaina berusaha menjelaskan kebohongannya.

“oh yaudah, gue pesenin aja mumpung baru diisi saldo sama ayah. Naspad mau ga?”

“boleh”

Selesai memesan makanan Juan kembali merebahkan dirinya di atas karpet sembari mengotak atik remote tv Kaina untuk mencari channel yang cocok untuk ditontonnya.

“aku kekamar dulu ya mau ganti baju” pamit Kaina.

“hmm”


Juan mengetuk pintu kamar Kaina namun tidak ada jawaban, ia kemudian memutuskan untuk masuk saat tidak ada balasan dari dalam. Juan melihat Kaina tengah berdiri membelakanginya sambil menatap ke arah jendela.

“Na?” panggilnya.

Kaina yang sadar pun langsung menoleh dan terkejut melihat Juan sudah ada di belakangnya.

“Juan..”

“gue tadi udah ketuk pintu tapi lo ga bales jadi gue langsung masuk” jelasnya.

“ada apa?”

“mau pamit kebawah ambil makanan, ojolnya udah dilobby”

“okay”

Juan sudah ingin keluar dari kamar Kaina, namun niatnya tertunda. Ia kembali menatap Kaina.

“Na..” panggil Juan lagi.

“iya?”

“kok belum ganti baju? Lo kan tadi pamit ganti baju”

“a-aku masih bingung mau mandi sekalian apa nggak”

“yaudah mandi aja sekalian udah mau sore juga”

Kaina pun menganggukkan kepalanya sebagai balasan dan Juan berlalu pergi dari kamar Kaina.