Mengungsi
by : tulisanbucin
Akhirnya Kaina memutuskan untuk menerima tawaran Aksa, mungkin tidak ada salahnya ia bersembunyi terlebih dahulu disana. Bisa saja nanti malam orang misterius itu datang kembali ke apartemennya.
Sebelumnya Aksa sudah berpamitan pada Kaina, jika ia akan lembur di kantor. Sebenarnya Aksa ingin menemani Kaina, ia ikut merasa tidak tenang dengan kejadian yang menimpa Kaina. Namun karena Kaina bersedia menerima tawaran untuk tinggal sementara di apartemennya membuatnya sedikit lebih tenang.
Tak lupa Aksa juga menenangkan Kaina, ia takut jika Kaina jadi terganggu pikirannya akibat kejadian ini. Aksa juga sudah menjelaskan kepada Kaina bahwa ia yang akan mengurus masalah ini kepada pihak kepolisian sehingga Kaina bisa lebih tenang. Kaina sangat berterima kasih memiliki tetangga seperti Aksa.
“saya tinggal dulu, jangan sungkan. Kamu bisa menggunakan fasilitas apapun disini” jelas Aksa.
“baik, terimakasih Aksa”
“jika ada yang terjadi segera hubungi saya dan keamanan”
“baik”
Sepeninggal Aksa, Kaina masih tidak tenang juga. Bahkan ia masih berada di ruang tengah Aksa dengan melipat lututnya dan menyembunyikan wajahnya. Pikirannya masih tertuju pada Nathan yang tak kunjung menghubunginya kembali. Padahal tadi ia sudah membalas pesan dan akan menjelaskan sesuatu pada Kaina. Namun sampai saat ini, penjelasan itu tak kunjung Kaina terima. Hingga akhirnya ia tertidur masih dengan posisi memeluk kedua lututnya.
Keesokan paginya Kaina harus berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat Kaina menyempatkan diri untuk membersihkan apartemen Aksa dan tak lupa menyiapkan sarapan untuk Aksa dan dirinya.
Saat Aksa kembali ke apartemen, ia tak menemukan Kaina. Ia baru ingat bahwa Kaina harus berangkat ke sekolah. Saat menuju meja makan, pandangannya tertuju pada sepiring nasi goreng yang ia sudah tahu siapa pembuatnya. Dibawah piringnya ada secarik kertas yang berisi pesan untuknya.
Untuk Aksa,
Maaf ya aku cuma bisa masakin nasi goreng. Jangan lupa dimakan dan semoga kamu suka ya..
“manisnya” gumam Aksa.