Makan malam di rumah Juan

by : tulisanbucin

Setelah menjemput Kaina dengan paksa, ternyata Juan membawa Kaina ke rumahnya. Kaina hanya bisa mengikuti langkah Juan yang mulai memasuki pekarangan rumahnya.

Sesampainya di dalam rumah Kaina sudah disambut oleh bunda dari Juan.

“Kaina sayang sudah lama sejak terakhir kamu mampir kesini, bunda kangen” ucap wanita berusia 40 tahunan itu sembari memeluk Kaina dan Kaina pun segera membalas pelukan hangat tersebut.

“Kaina juga kangen sama bunda”

“nanti makan malam disini ya, bunda masakin dulu sambil nunggu ayah pulang. Sana kamu main dulu dikamar Juan nanti bunda panggil kalo udah siap”

“iya bunda”

Setelah itu Kaina menaiki tangga dan menuju ke kamar Juan. Juan sudah terlebih dahulu memasuki kamarnya ketika Kaina tengah disambut hangat oleh bundanya.

Tok tok tok

Tak ada jawaban, Kaina lalu memutuskan untuk membuka pintu bercat putih yang tak terkunci itu.

Juan tengah duduk di sofa sembari memainkan gitar kesayangannya.

Kaina pun menghampiri Juan namun tidak berniat menganggu Juan yang sedang bermain gitar. Ia hanya duduk di tepi ranjang berhadapan dengan Juan.

Kaina hanya diam memperhatikan Juan yang sedang memainkan gitar.

Hingga pertanyaan Juan mampu membuat Kaina membuka mulutnya.

“lo inget gitar ini?”

“ingat” balas Kaina.

“lo yang pilihin buat gue waktu itu padahal gue gaada niatan buat beli gitar karena baru aja dibeliin ayah. Tapi gatau kenapa waktu itu gue buka celengan tabungan gue dan memutuskan buat beli gitar pilihan lo ini”

Kaina masih hanya diam mendengarkan Juan berbicara.

“Na, apa hubungan kita bakal kayak gini terus?”

Kriet

Bunda masuk dan menyuruh Juan dan Kaina turun untuk makan malam, membuat Kaina segera bangkit dan mengikuti bunda.

Namun langkahnya terhenti saat Juan mencegahnya untuk turun dengan bunda.

“Na jawab!”

“sebenarnya apa alasan kamu ajak aku kesini Juan?”

Setelah itu Kaina melepaskan genggaman Juan dan turun ke bawah mengikuti bunda.

Makan malam sangat tenang dengan percakapan hangat yang didominasi oleh suara ayah, bunda dan Kaina. Malam ini Juan hanya menjadi pendengar. Meskipun begitu, sesekali ia melirik Kaina masih mengharapkan sebuah jawaban, namun Kaina selalu tidak meresponnya.