Luka yang tersembunyi(2)
by : tulisanbucin
Nathan terbangun dari tidurnya karena merasa haus. Di dapur ia melihat sebuah totebag di atas pantry.
Di dalamnya ada obat oles pereda nyeri yang masih tersegel, sepertinya baru dibeli.
Tapi kapan Kaina membelinya? Batinnya.
Sambil meneguk habis air dingin dari dalam kulkas, Nathan mengingat kembali kejadian saat ia menjemput Kaina dari apartemen Aksa.
Kaina menggunakan tangan kirinya untuk membuka pintu apartemennya. Padahal sehari-hari Kaina selalu mengutamakan menggunakan tangan kanannya untuk beraktifitas.
Nathan lantas bergegas menuju kamar Kaina. Berjalan pelan, tidak ingin membangunkan Kaina yang tengah terlelap.
Tangan kanan Kaina terbalut selimut tebal.
Apa dia sedang berusaha menyembunyikannya? Batinnya lagi.
Tidak disangka saat Nathan hendak keluar dari kamar, Kaina terbangun.
“ada apa Nat?”
“gapapa, gue cuma laper jadi kebangun”
“aku masakin mie, mau?”
Nathan menganggukkan kepalanya. Dan Kaina segera bangun dari tidurnya.
Nathan akhirnya melihatnya sendiri.
Saat Kaina melewatinya, tangannya terulur keatas untuk mengikat rambutnya. Dengan kesusahan ia berusaha merapikan rambutnya.
Nathan yang melihat itu hanya bisa memperhatikan dalam diam.