Kayu Bakar

by : tulisanbucin

Kaina masih menyusuri pinggir pantai untuk mencari keberadaan Aksa. Dengan hanya berbekal flash dari ponselnya sebagai penerangan.

Tanpa sadar Kaina berjalan semakin menjauhi bibir pantai. Ia malah mulai naik ke area perbukitan kecil.

Karena jalanan yang cukup licin dan penerangan yang minim membuat Kaina sulit untuk memperhatikan jalan.

Sret..

Kaina hampir saja terjatuh dari tebing yang langsung mengarah ke laut bebas.

Dengan sigap tangan seseorang menarik tubuhnya. Namun Kaina yang refleks justru menendang tubuh orang tersebut.

“akh..”

Merasa kenal dengan suara orang tersebut, Kaina langsung mengarahkan flash ponselnya.

“Aksa!!”

“kamu kenapa disini? Aku sudah bilang di dalam tenda saja” ucap Aksa yang berusaha bangun saat Kaina mengulurkan tangannya.

“habis dari mana?” tanya Kaina yang justru memberi pertanyaan kepada Aksa.

“mencari kayu bakar”

“kayu bakar?”

“itu” tunjuk Aksa ke arah beberapa ranting kayu yang berserakan.

“tadi apinya mulai padam dan angin malam cukup dingin jadi aku mencari tambahan kayu bakar”

Kaina yang mendengar penuturan Aksa hanya diam tidak menuntut pertanyaan lagi.

Aksa melihat Kaina yang berusaha mencari sesuatu dalam kegelapan.

“cari apa?”

Belum sempat Kaina membalas, barang yang ia cari sudah ia temukan.

“pakai” ucap Kaina singkat sembari menyerahkan jaket Aksa yang tadi tertinggal di tenda.

Aksa pergi mencari kayu bakar hanya dengan kaos dan celana training saja. Padahal malam ini sangat dingin, apalagi mereka berada di alam bebas.

“terima kasih, Kaina” ucap Aksa sembari memakai jaketnya.

“kakimu gapapa kan?” tanya Kaina.

“kaki? Tidak ada masalah”

“tadi kan aku tendang”

“tidak apa-apa Kaina, tidak terasa sakit sama sekali”

“hmm”

“sudah malam ayo kembali ke tenda” ucap Aksa sembari menggenggam tangan Kaina dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membawa ranting kayu yang tadi ia cari.