Kantor

by : tulisanbucin

Akhirnya Aksa terpaksa meninggalkan Kaina untuk menghadiri rapat di perusahaannya.

Disana sudah ada sekretarisnya yang menyiapkan segala keperluan Aksa sebagai pemimpin rapat.

Rapat dihadiri oleh banyak kolega Aksa, termasuk orang itu.

Orang yang sangat ia benci dalam hidupnya.

Ayah tirinya.

Rapat membahas mengenai proyek pembuatan pusat perbelanjaan.

“jadi maksud anda, saya harus memindahkan makam ayah saya begitu?”

“dari dulu kami sudah menyiapkan tempat peristirahatan yang layak untuk mendiang, namun kau menolaknya dan memutuskan sepihak pemakaman disana”

“sepihak? Itu tanah ayah saya yang ia berikan kepada saya dan tanah itu juga atas nama saya. Lalu mengapa anda sangat ingin membangun proyek ini disana?”

“lahan tersebut berada di daerah yang strategis dengan pemandangan yang indah, proyek ini nantinya akan mendapatkan banyak antusias dari masyarakat”

“bukan untuk menjauhkan saya dengan ayah saya?”

“tentu tidak”

“tapi bagaimana ini? Saya dengan tegas menolak jika proyek ini dibangun di lahan tersebut. Masih ada banyak lahan yang cocok untuk membangun proyek ini, dan saya juga sudah menemukan itu. Jadi rapat untuk saat ini seperti itu dahulu, saya dengan tegas menolak saran dari Bapak Jeffrey yang terhormat. Rapat saya tutup. Terimakasih”

Setelah berpamitan Aksa segera pergi dari ruangan. Meninggalkan Jeffrey, ayah tirinya yang tengah menahan amarahnya. Ayah tiri Aksa selama ini berusaha merebut peninggalan ayahnya untuk ia kuasai sendiri.

Selama ini hubungan dengan ayah tirinya bisa dibilang tidak baik, bahkan Aksa terpaksa menempatkan ayahnya tirinya disalah satu perusahaannya ini atas permintaan ibunya.