Hal yang tak terduga

by : tulisanbucin

Kaina pulang kerumah bibi menggunakan taxi. Sesampainya dirumah ia sudah disambut oleh Arin.

“udah makan?”

“belum kak”

“baju kotornya taruh belakang aja nanti aku cuci, sana mandi dulu aku masakin nasi goreng gapapa ya?”

“gapapa kak, Kaina suka. Makasih ya kak”

“hmm”

Kaina segera memasuki kamarnya yang lama. Kamar bersama ia dan Nathan. Kaina merebahkan sebentar tubuhnya di atas ranjang yang masih tertata rapi persis seperti saat terakhir ia kesana. Ranjang Kaina masih tertata rapi di samping ranjang Nathan.

“oh iya mau ngecas ponsel dulu” gumam Kaina sembari mengisi baterai ponselnya sebelum ia tinggal untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri Kaina pergi ke dapur dan melihat Arin tengah mempersiapkan makan.

“duduk”

Kaina duduk dihadapan Arin yang tengah menyiapkan nasi goreng untuknya.

“paman gimana keadaannya kak?”

“udah mendingan, tapi masih beraktivitas di kasur aja”

“tadi Kaina lihat paman lagi tidur”

“iya habis minum obat. Dimakan Na, sorry kalo ga enak”

“enak kok kak” balas Kaina setelah menyuapkan nasi goreng ke mulutnya dan dibalas senyuman oleh Arin.

Arin kembali ke kamar dan membawa tas tenteng berisi keperluan Nathan dan bibi dan menyerahkannya pada Kaina.

“ini, titip buat ibu”

“iya kak”

“Nathan, bakalan baik-baik aja kan?”

Arin tiba-tiba menunduk sembari menahan air matanya.

Kaina yang melihatnya tidak kuat untuk tidak menahan air matanya juga. Selama ini Arin tidak pernah meneteskan air matanya dihadapan Kaina.

“Nathan anak yang kuat kak, Nathan pasti bangun. Dia cuma tidur sebentar” ucap Kaina sembari menggenggam tangan Arin untuk saling menguatkan.