Datang ke sekolah
by : tulisanbucin
Hari ini sekolah Kaina digemparkan oleh kedatangan para petinggi yayasan yang datang secara mendadak.
Hal ini menyebabkan beberapa guru mengosongkan kelas dan pergi ke ruang guru untuk menyambut para petinggi yayasan.
“yah gajadi ulangan, tau gitu gue ngegame sampe subuh” gerutu Juan.
“udah jangan disesali, lagian kamu juga pasti udah selingin waktu buat main game juga kan” balas Kaina.
“udah sih tapi cuma 2 jam, masih kurang”
“udah cukup itu Juan”
“btw ke kantin yuk Na”
“baru tadi pagi sarapan bubur”
“kan tadi sarapan, kalo ini makan siang yang kepagian”
“tapi nunggu yang lain keluar dulu, baru kita ikutan”
“okay” balas Juan dan melanjutkan main gamenya.
Setelah menunggu kurang lebih 30 menitan, anak-anak sudah mulai meninggalkan kelas.
“ayo Na”
“hmm”
Kaina dan Juan berjalan beriringan ke kantin.
Ternyata disana sudah cukup ramai.
Namun pandangan Kaina teralihkan oleh seseorang yang tengah menatapnya dari kerumunan.
Aksa.
“kenapa dia ada disini?” batin Kaina.
Juan yang melihat Kaina hanya diam mematung segera menggandeng Kaina dan mengajaknya untuk duduk dikursi kantin paling pojok karena itu daerah yang masih kosong.
Saat Juan tengah memesan makanan, Aksa mulai mendekati Kaina. Ia berdiri disamping Kaina yang menatapnya tajam.
“aku tidak tahu apa urusanmu disini tapi bisakah kau meninggalkanku? Aku ingin menikmati waktuku di sekolah” ucap Kaina dengan nyalang.
Aksa semakin mendekatkan wajahnya ke telinga Kaina.
“anak nakal” bisiknya sambil memberikan smirk andalanya.
“Na, dia siapa?” ucap Juan yang sekarang berada dibelakang Aksa yang tengah menghalangi pandangan Juan pada Kaina.
Aksa pun menengok dan tersenyum kepada Juan.
“bukannya dia tetangga lo, Na?” ucap Juan yang sedikit terkejut melihat kehadiran Aksa disekolahnya.
“iya” balas Kaina.
“boleh aku duduk disini?” tanya Aksa pada Juan dan Kaina.
“boleh aja sih” balas Juan dan langsung duduk disebelah Kaina.
Aksa duduk berhadapan dengan Juan dan Kaina.
“ada perlu apa di sekolahan ini? Gue kira lo udah bukan anak sekolah” tanya Juan sembari mulai menyantap makananya tanpa menawarkan pada Aksa.
“saya hanya ikut menghadiri pertemuan yayasan disini”
“hah? Kok bisa kebetulan banget ya Na tetangga lo salah satu anggota yayasan disini”
“iya saya juga tidak menyangka” balas Aksa.
Kaina sedari tadi hanya diam sembari menatap tajam ke arah Aksa, namun tatapan itu hanya Aksa yang menyadarinya.
Tak berapa lama Juan telah menyelesaikan makannya.
“Juan, aku udah selesai ayo kembali ke kelas”
“tapi punya lo belum habis”
“masih kenyang”
“gara-gara bubur tadi ya? Okay, di bawa ke kelas aja”
Mendengar itu Aksa mulai mengeraskan rahangnya, sebenarnya sedari tadi ia sudan menahan emosinya. Karena melihat Juan dan Kaina yang berbincang tanpa menganggap kehadirannya.
“iya, ayo Juan”
Kaina dan Juan berdiri dari duduknya dan hendak berpamitan dengan Aksa.
“aku ke kelas dulu ya, A-K-S-A” ucap Kaina penuh penekanan.
“iya silahkan” balas Aksa.
Belum lama Kaina dan Juan melangkah suara Aksa menginterupsi.
“Kaina..” panggil Aksa.
Kaina dan Juan menoengok ke sumber suara.
Aksa datang sembari menyerahkan sebuah ponsel.
“ini ponsel kamu ketinggalan di kamar” ucap Aksa dengan smirk andalanya menatap Kaina.
Di satu sisi Juan sedang memperhatikan Kaina dan Aksa namun ia lebih memilih untuk meminta penjelasan dari Kaina. Dari tatapan Juan, Kaina sadar Juan sedang menuntut sebuah jawaban.