Bekerja kembali
by : tulisanbucin
Kaina's POV
Selama ini aku hidup dari uang yang aku dapatkan dari hasil bekerja. Namun semenjak ulah Aksa dulu, aku tidak bekerja lagi. Aku hanya mengandalkan uang tabunganku selama ini. Namun lama-kelamaan tabunganku sudah mulai menipis, banyak pengeluaran yang aku gunakan namun aku tidak memiliki pemasukan sendiri.
Meskipun Aksa selalu mengirimkan uang ke rekeningku, aku tetap tidak menggunakannya sepeserpun. Aksa pernah bilang bahwa ia akan memenuhi semua kebutuhanku. Namun aku tetap tidak bisa menggunakannya.
Seminggu yang lalu aku mencoba melamar pekerjaan di minimarket yang ada didekat sekolahku. Aku mendapat rekomendasi tempat itu dari ketua kelasku. Kebetulan dia juga bekerja disana. Dan tak ku sangka aku diterima menjadi penjaga kasir di minimarket tersebut.
Aksa sangat melarangku untuk bekerja namun aku harus kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhanku. Aku masih bisa menghidupi diriku sendiri. Aku tidak bisa jika harus bergantung dengan orang lain.
Hari ini hari pertamaku bekerja jadi aku tidak bisa meninggalkannya. Untung saja Arjun tidak mempermasalahkan jika aku mengulur waktu untuk pergi menemui Aksa.
Siang ini tidak terlalu ramai, hanya ada anak dari sekolahku yang berbelanja.
Saat aku sedang menata rak dibelakang kasir seorang pelanggan datang dengan pakaian yang serba tertutup.
Ia membeli sekotak rokok dan cola dingin.
“totalnya 37.500, mau pembayaran tunai atau debit?”
Seseorang itu mengeluarkan kartu debitnya dan aku segera meraihnya. Namun ia tidak langsung memberikan kartu tersebut dan malah menarik kartunya kembali dan itu membuat tanganku ikut tertarik mendekat kearahnya.
“apa yang kamu lakukan disini?” ucapnya.
Suara itu jelas aku mengenalnya.
“apa yang kau lakukan disini?”
“aku yang bertanya terlebih dahulu” balasnya sembari melepaskan maskernya.
“aku sedang bekerja, apa kau tidak bisa melihat?”
Kaina segera menghitung total belanjaan Aksa dan memberikan kembali kartu debit serta belanjaan Aksa.
“jika sudah pergilah”
“apa kamu mengusirku?”
“kau sudah selesai berbelanja kan, silahkan keluar”
Tak ku sangka Aksa menuruti perkataanku dan keluar dari minimarket. Namun ia malah duduk di kursi yang ada di teras minimarket. Kursi itu memang dikhususkan untuk pelanggan yang ingin menikmati makanan di depan minimarket.
Aksa mulai mengepulkan asap dari rokok yang dihisapnya. Aku tidak pernah melihat Aksa merokok sebelumnya.
1, 2, 3 batang rokok sudah habis di hisap oleh Aksa, namun ia tak kunjung pergi dari sini.
Aksa masih dengan mata elangnya memperhatikan semua kegiatan yang aku lakukan.