Balkon

by : tulisanbucin

Kaina menengok kebelakang dan mendapati Aksa sudah berdiri dibalik pintu dengan wajah pucatnya.

Kaina dengan ragu membuka pintu balkon untuk Aksa.

*“kenapa diluar?” tanya Aksa sembari mengusap kepala Kaina lembut.

“gapapa, pengen aja”

Aksa membalik dan mendorong tubuh Kaina pelan untuk kembali berdiri di pembatas balkon.

Memeluk tubuh Kaina dari belakang dan mendaratkan kepalanya di bahu kanan Kaina. Kaina yang menyadari perlakuan Aksa segera menyingkirkan tangan Aksa dari perutnya. Namun usahanya sia-sia, Aksa semakin memeluknya dengan erat.

“sebentar aja, aku mau begini” gumam Aksa.

Rasannya Kaina sungguh ingin menghilang. Ia sangat ingin menanyakan semua yang ada di pikirannya saat ini. Namun ia bingung harus memulai dari mana. Terlalu banyak hal yang ingin ia ketahui.

“lagi mikirin apa? Jangan ngelamun terus”

Kaina masih terdiam.

“ngomong aja gapapa, hum?”

“aku gapapa, Aksa”

“jangan bohong Kaina”

“Aksa..”

Kaina akan berusaha, sedikit saja. Tidak apa-apa, jangan terburu-buru. Ia harus pelan-pelan.

“sebenarnya apa yang membuatmu memilihku?”

Aksa terdiam.

“sejak kapan kau mulai mengikutiku?”

Aksa tak menjawab dan malah semakin mengeratkan pelukannya. Ia juga semakin menyembunyikan wajahnya diceruk leher Kaina.

“Aksa, hentikan” ucap Kaina sembari menjauhkan wajah Aksa dari lehernya.

Aksa melepaskan pelukannya dan Kaina hanya menatapnya.

*“aku ingin mandi”

Aksa hendak pergi namun dicegah oleh Kaina.

“kau bilang aku boleh bicara kan?”

Aksa berbalik dan memegang pundak Kaina.

“aku mandi dulu, setelah itu kita lanjutkan pembicaraan kita ini”

Dan Kaina hanya bisa membiarkan Aksa pergi. Tidak apa-apa, Kaina bisa menunggu.