Apakah aku bisa menerima semua ini?

by : tulisanbucin

Kaina berbalik badan dan melihat Aksa sudah ada dibalik pintu. Kebetulan pintu balkon apartemen Aksa terbuat dari kaca yang transparan. Jadi sedari tadi selama Kaina berbalas pesan dengan Aksa, Aksa sudah berada di belakangnya.

Aksa masih setia menunggu Kaina membukakan pintu untuknya.

Kriet

Pintu terbuka dan Aksa langsung merengkuh tubuh Kaina. Tubuh Kaina sudah bergetar, gadis itu hanya diam tidak membalas pelukan Aksa namun ia juga tidak menolaknya.

“maaf kamu harus tau dengan cara seperti ini, seharusnya aku menjelaskan dari awal. Aku hanya belum menemukan waktu yang tepat, sampai akhirnya kamu yang berusaha mencari tau sendiri” ucap Aksa.

Pelukan Aksa semakin erat sembari membawa Kaina berjalan ke dalam. Hujan yang deras membuat hawa disekitar menjadi semakin dingin.

Aksa membawa Kaina ke ruang tengah dan mengambil selimut dari dalam kamarnya untuk menyelimuti Kaina.

Setelah tubuh Kaina berbalut selimut, Aksa kembali memeluk Kaina dari samping.

“kamu butuh tidur, capek kan seharian ini?” perintah Aksa.

Kaina hanya diam namun pelan-pelan ia memejamkan matanya. Aksa membawa Kaina untuk bersandar di bahunya.

Satu hal yang membuat Kaina bisa menerima perlakuan Aksa hari ini, karena Aksa berbicara dengan lembut padanya. Bahkan ia menggunakan “kamu” sebagai kata pengganti untuk memanggil Kaina.

Malam ini di tengah hujan yang sangat deras, Kaina tertidur di bahu Aksa.

Sebelum terlelap Kaina sempat bergumam pelan, namun masih bisa didengar oleh Aksa.

“apa ini alasan kenapa aku selalu nyaman jika bersamamu?”